Sabtu, 08 November 2008

Racikan Hemat untuk AM2


Board ini merupakan salah satu board paling ekonomis yang ikut serta dalam tes perbandingan kali ini. Untuk mengakomodasi penggunaan prosesor AMD socket AM2, board ini dilengkapi dengan chipset paling bungsu dari keluarga nForce 5 Series, yaitu Nforce 550. Tidak seperti chipset Nforce 590 yang terdiri atas 2 chip (northbridge + southbridge), chipser Nforce 550 hadir dengan jenis single chip solution. Hal ini turut membantu menekan harga jual chipset nForce 550 sehingga produsen motherboard dapat menjual dengan harga yang lebih rendah.

Meskipun harganya cukup ekonomis, Biostar Tforce 550 dilengkapi dengan feature overclocking yang cukup menarik di kelasnya. Hal ini tercermin dari tersedianya berbagai pengaturan untuk mendongkrak kinerja pada BIOS board ini. Selain itu, layaknya board-board yang berharga lebih mahal, Biostar juga menyediakan tombol ‘Power On’ dan ‘Reset' onboard sebagai salah satu feature andalannya.

Board yang dilabur dengan warna-warni cerah ini tampaknya cocok bagi konsumen yang menginginkan harga ekonomis dan tidak memerlukan feature SLI. Featurefeature standar yang dikandungnya dirasakan sudah mencukupi kebutuhan sebagian besar konsumen.

Image

Switch Internal : Untuk memudahkan penggunaan, sekarang ini beberapa board sudah menyediakan switch clear CMOS internal, seperti pada board MSI misalnya.


MSI K9N Neo-F
Selain menguji board MSI K9N SLI Platinum dan MSI K9N Ultra-2F, CHIP juga menguji board MSI K9N Neo yang menggunakan chipset NVIDIA nForce 550. Chipset nForce 550 sendiri ditujukan oleh NVIDIA untuk kelas value sehingga tidak heran ada beberapa feature yang tidak dapat ditemukan pada chipset ini seperti, RAID 5, NVIDIA DualNet, NVIDIA FirstPacket, Teaming, dan TCP/IP Acceleration. Namun, kehilangan beberapa feature tersebut tidak lantas menjadikan produk ini tidak layak untuk dilirik.

Sebagian besar feature yang hilang adalah feature yang ditujukan untuk meningkatkan kinerja ketika tergabung dalam jaringan. Oleh sebab itu, apabila produk ini digunakan sebagai PC stand-alone tentu saja kinerjanya tidak akan berbeda jauh dibandingkan chipset nForce 570 atau nForce 590 SLI sekalipun. Paling-paling Anda hanya ‘merasa kehilangan’ tidak dapat menggunakan konfigurasi RAID 5.

Ditinjau dari segi feature yang ditawarkan, board ini mengusung semua feature standar NVIDIA nForce 550, seperti empat konektor SATA, dua konektor PATA, 20 jalur PCI-Express, Gigabit LAN, dan High Definition Audio. Sayangnya, board ini tidak memiliki switch push button untuk meng-clear CMOS. Padahal switch tersebut merupakan salah satu feature menarik khas MSI.

MSI K9N Ultra -2F

Image


Pesona Sang Bintang Kecil
Bila Anda tidak membutuhkan feature SLI yang disediakan oleh MSI K9N SLI Platinum, MSI K9N Ultra-2F adalah solusinya. Motherboard ini mempunyai banyak kemiripan dengan MSI K9N SLI Platinum karena sama-sama menggunakan chipset NVIDIA nForce 570, tetapi board ini menggunakan nForce 570 versi ultra.

Anda tetap mendapatkan berbagai feature seperti Dual Gigabit LAN dan SPDIF output baik optical maupun coaxial. Perlengkapan lain, seperti enam port Serial ATA, slot PCI khusus dan switch untuk clear CMOS juga tetap disertakan bersama produk ini. Namun, tidak seperti seri Platinum yang menyediakan aksesoris tambahan seperti round cable, produk ini hanya menyediakan kabel standar untuk IDE dan Floppy. Dari segi fungsionalitas, produk ini hanya kehilangan feature SLI dan secara keseluruhan hal tersebut tidak mempengaruhi kinerjanya.

Seperti biasa, MSI selalu menyertakan buku manual yang menarik. Buku manual yang lengkap, jelas, dan mudah dipahami bagi orang awam sekalipun menjadi nilai tambah produk ini. Dalam buku manualnya, dapat ditemukan penjelasan mulai dari spesifikasi hardware, cara instalasi hardware dan software, cara setting BIOS, serta cara penggunaan software-software yang disediakan.

Multigraphics Card
Saat ini teknologi multigraphics yang dipopulerkan oleh kehadiran Scalable Link Interface (SLI) berkembang semakin pesat. Dahulu dalam sebuah motherboard paling banyak hanya ada dua slot PCIe untuk graphics card. Namun sekarang sudah tersedia motherboard dengan tiga slot PCIe untuk graphics card. Lalu untuk apa jumlah slot sebanyak itu? Untuk menjawabnya, CHIP akan membahas secara singkat teknologi multigraphics card yang ada pada chipset NVIDIA nForce.

Ketiga slot tersebut memang semuanya disediakan untuk graphics card, tetapi bukan berarti kita dapat merender graphic dengan menggunakan ketiga graphics card yang terpasang tersebut. Apabila lebih dari satu graphics card terpasang, hanya ada “satu” yang dapat digunakan untuk merender graphics card. Satu di sini dapat berupa single graphics card atau dua graphics card yang dijalankan dalam mode SLI atau CrossFire. Sedangkan sisanya digunakan sebagai secondary display yang berguna untuk menambah tampilan output di monitor (multimonitor). Total dengan konfigurasi 1+1 (dua buah graphics card dipasang tanpa mengkonfigurasikan mode SLI) atau 2+1 (dua buah graphics card dengan konfigurasi SLI ditambah satu graphics card yang dipasang pada slot ketiga), Anda dapat menampilkan ouput sampai empat monitor sekaligus. Selain itu, di masa depan prosesor graphics card (GPU) dapat digunakan untuk proses komputasi lain selain merender graphics, seperti rendering physics, large data analysis, dan banyak lainnya. Di sinilah secondary graphics card tadi dapat dimanfaatkan secara optimal.

Sekilas Soket-Soket AMD
Awalnya, prosesor keluaran AMD menggunakan dudukan prosesor (dikenal dengan sebutan soket) buatan Intel. Namun sewaktu Intel pindah ke dudukan prosesor Slot 1, Intel tidak lagi memberikan hak penggunaan soket prosesornya untuk produsen lain. Inilah yang mendasari AMD untuk mengembangkan soket prosesor buatan sendiri.

AM2 sendiri merupakan soket prosesor keluaran AMD generasi keenam. Keenam soket-soket keluaran AMD tersebut adalah Super Soket 7, Slot A, Soket A, Soket 754, Soket 939, dan yang paling baru, Soket AM2. Soket pertama yang dikeluarkan oleh AMD adalah Super Soket 7. Soket ini merupakan hasil modifikasi dari Soket 7 buatan Intel. AMD mengeluarkan soket ini karena pada saat itu mereka terdesak, masih menggunakan soket prosesor yang sudah ketinggalan jaman, sehingga mereka terpaksa memodifikasi Soket 7 dan menamakannya Super Soket 7. Dudukan prosesor kedua yang dikeluarkan oleh AMD adalah Slot A. AMD menamakannya demikian karena bentuk dudukannya yang berupa Slot, mengikuti desain Slot 1 yang dikeluarkan oleh Intel. Pada waktu menggunakan Slot A inilah AMD berhasil mengungguli rival beratnya, Intel dalam race to 1GHz.

Soket generasi ketiga AMD adalah Soket A. Soket inilah yang sempat menjadi trademark AMD karena digunakan selama mulai awal tahun 2000 dan baru dihentikan penggunaannya pada akhir tahun lalu. Hebatnya lagi soket ini dapat digunakan untuk AMD Athlon Thunderbird 650 MHz sampai AMD Athlon XP Barton 3200+. Beberapa generasi prosesor AMD yang dapat digunakan bersama soket ini adalah Thunderbird, Spitfire, Morgan, Palomino, Throughbred, Applebred, dan Barton.

Pengganti Soket A adalah Soket 754. Pada awalnya, soket ini ditujukan untuk prosesor AMD yang sudah memiliki intruksi 64-bit. Namun seiring berjalannya waktu, AMD menyadari soket 754 memiliki beberapa kelemahan mendasar, seperti tidak mendukung penggunaan dual-channel memory controller yang ditanam di dalam prosesor. Oleh sebab itu, AMD kemudian mengeluarkan soket baru yang dinamakan Soket 939. Pada dasarnya, soket baru inilah yang diprioritaskan oleh AMD untuk digunakan bersama jajaran prosesor dekstop-nya. Namun karena soket 754 sudah terlanjur beredar, AMD lalu membagi segmen pasarnya menjadi dua, soket 754 ditujukan untuk konsumen kelas bawah dan soket 939 ditujukan untuk kelas menengah-atas.

Dua tahun setelah keluarnya soket 939, AMD kembali mengeluarkan dudukan prosesor baru yang dinamakan AM2. Perbedaan mendasar antara soket 939 dan AM2 terletak pada penggunaan memori-nya. Apabila soket 939 masih menggunakan memori berjenis DDR-SDRAM, soket AM2 sudah menggunakan jenis memori terbaru yaitu, DDR2-SDRAM. Saat ini, soket yang memiliki lubang kontak sebanyak 940-pin ini mendukung prosesor AMD Sempron 64, Athlon 64, Athlon 64 X2, dan Athlon 64 FX.

Chipset Untuk AM2
NVIDIA nForce 500 series bukanlah satusatunya chipset yang mendukung prosesor AMD soket AM2. Ada beberapa chipset lain yang juga kompatibel, yaitu NVIDIA nForce 6100, NVIDIA nForce MCP61, NVIDIA nForce 4, NVIDIA nForce 680a, ATI Radeon Xpress 1100, ATI Radeon Xpress 3200 CrossFire, dan VIA K8M890.

Yang terakhir adalah NVIDIA nForce 680a yang baru saja diluncurkan pada saat artikel ini dibuat. Chipset ini didesain secara khusus untuk platform Quad FX terbaru dari AMD dengan Dual Socket Direct Connect Architecture. Chipset nForce 680a SLI ini sendiri mampu menghadirkan sampai dengan 4 GPU, 8 display, 12 SATA hard disk, dan 4 koneksi Gigabit Ethernet.

Meskipun chipset yang lebih baru dari nForce 500 series sudah ada, bukan berarti board-board nForce 500 Series sudah tidak menarik lagi. Untuk kelas menengah dan bawah, chipset nForce 500 series tetap menjadi pilihan karena NVIDIA belum mengeluarkan chipset dengan arsitektur nForce 6 untuk kelas ini. Di kelas atas pun, nForce 590 SLI tetap dapat menjadi pilihan karena pastinya lebih terjangkau dibandingkan chipset nForce 680a SLI. Akan tetapi, perlu diingat board-board yang menggunakan chipset lain juga tetap patut dilirik. Konektor Daya pada Motherboard

Semakin tinggi spesifikasi komputer, semakin besar daya yang dibutuhkan. Board-board yang berbasiskan chipset nForce 500 series terutama nForce 590 SLI diperuntukkan bagi PC yang menggunakan spesifikasi termutakhir. Oleh sebab itu, tidak heran jika board-board tersebut membutuhkan daya yang cukup besar.

ImageImageImage

Tidak ada komentar: